Minggu, 22 Juli 2012

pengertian seni menurut para ahli


Wawasan seni
a.       Pengertian seni menurut para ahli
Seni mempunyai usia yang lebih kurang sama dengan manusia dimuka bumi ini. Dalam usia yang sangat tua, seni menjadi bagian dari sejarah kehidupan budaya manusia di berbgai belahan bumi, dengan beraneka macam bentuk dan jenis. Walaupun orang telah akrab dengan istilah “ seni” namun terkadang masih belum jelas tentang apakah definisi seni itu.
            Herbert Read menyatakan bahwa istilah “art” pada umumnya dihubungkan dengan bagian seni yang biasa ditandai dengan istilah “plastic” atau “visual”, tetapi semestinya di dalamnya termasuk pula seni sastra dan seni musik.
            Schopenhauer adalah orang pertama yang menyatakan bahwa semua cabang seni bersumber pada kondisi seni musik. Ki hajar dewantara seorang tokoh pendidikan nasional kita telah membuat definisi seni sebagai” seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia yang lain, yang menikmatai karya seni tersebut” ( Ki Hajar Dewantara, 1962:330).
            Definisi Ki Hajar Dewantara sejalan dengan pemikiran Leo Tolstoy yang menyatakan bahwa seni memliki proses ” transfer of feeling” atau pemindahan perasaan dari si pencipta ke penikmat seni. Dalam hal ini seni merupkan sarana komunikasi perasaan manusia (Tolstoy,1960:51)
            Defini yang lain, dari pernyataan Akhdiat Kartamiharja, yang menekankan bahwa seni merupakan kegiatan psikis (rohani) manusia yang merefleksi kenyataan (realitas). Karena bentuk dan isi karya tersebut memiliki daya untuk membangkitkan dan menggugah pengalaman tertentu dalam alam psikis si penikmat atau apresiator.
            Ahli seni dan filsuf berkebangsaan Amerika, Thomas Munro mendefinisikan seni sebagai alat buatan manusia yang menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang meliahatnya. Efek etrsebut mencakup tanggapan-tanggapan yang berujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang rasional maupun emosional (Munro, 1963:19)
            Sudjojono, seorang pelukis zaman revolusi kemerdekaan Indonesia, yang dianggap sebagai pendobrak tradisi seni lukis pemandangan alam, juga menyatakan bahwa senia adalah produk ekspresi jiwa, seni tanpa jiwa ibarat masakan tanpa garam. Isi karya seni yang hidup tercermin dari kandungan psikis/jiwanya(Yuliman, 1976:9-10)
            Popo Iskandar, pelukis akademis, yang pengabdiannya pada dunia seni lukis dan pendidikan seni rupa telah cukup lama, menyatakan bahwa seni merupakan ekspresi yang dikonkritkan dalam kesadaran hidup berkelompok atau bermasyarakat.
            Seni adalah ekspresi perasaan manusia yang dikonkritkan untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya kepada orang lain sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula kepada penikmat yang menghayatinya.
 
 sumber: Buku Pendidikan Seni Rupa & Kerajinan untuk  mahasiswa PGSD/PGTK, Guru SD/TK Edisi Yang Disempurnakan, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar