Wawasan seni
a. Pengertian
seni menurut para ahli
Seni mempunyai usia
yang lebih kurang sama dengan manusia dimuka bumi ini. Dalam usia yang sangat
tua, seni menjadi bagian dari sejarah kehidupan budaya manusia di berbgai
belahan bumi, dengan beraneka macam bentuk dan jenis. Walaupun orang telah
akrab dengan istilah “ seni” namun terkadang masih belum jelas tentang apakah
definisi seni itu.
Herbert Read menyatakan bahwa istilah “art” pada umumnya
dihubungkan dengan bagian seni yang biasa ditandai dengan istilah “plastic”
atau “visual”, tetapi semestinya di dalamnya termasuk pula seni sastra dan seni
musik.
Schopenhauer adalah orang pertama yang menyatakan bahwa
semua cabang seni bersumber pada kondisi seni musik. Ki hajar dewantara seorang
tokoh pendidikan nasional kita telah membuat definisi seni sebagai” seni adalah
perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga
dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia yang lain, yang menikmatai karya seni
tersebut” ( Ki Hajar Dewantara, 1962:330).
Definisi Ki Hajar Dewantara sejalan dengan pemikiran Leo
Tolstoy yang menyatakan bahwa seni memliki proses ” transfer of feeling” atau
pemindahan perasaan dari si pencipta ke penikmat seni. Dalam hal ini seni
merupkan sarana komunikasi perasaan manusia (Tolstoy,1960:51)
Defini yang lain, dari pernyataan Akhdiat Kartamiharja,
yang menekankan bahwa seni merupakan kegiatan psikis (rohani) manusia yang
merefleksi kenyataan (realitas). Karena bentuk dan isi karya tersebut memiliki
daya untuk membangkitkan dan menggugah pengalaman tertentu dalam alam psikis si
penikmat atau apresiator.
Ahli seni dan filsuf berkebangsaan Amerika, Thomas Munro
mendefinisikan seni sebagai alat buatan manusia yang menimbulkan efek-efek
psikologis atas manusia lain yang meliahatnya. Efek etrsebut mencakup
tanggapan-tanggapan yang berujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang
rasional maupun emosional (Munro, 1963:19)
Sudjojono, seorang pelukis zaman revolusi kemerdekaan
Indonesia, yang dianggap sebagai pendobrak tradisi seni lukis pemandangan alam,
juga menyatakan bahwa senia adalah produk ekspresi jiwa, seni tanpa jiwa ibarat
masakan tanpa garam. Isi karya seni yang hidup tercermin dari kandungan
psikis/jiwanya(Yuliman, 1976:9-10)
Popo Iskandar, pelukis akademis, yang pengabdiannya pada
dunia seni lukis dan pendidikan seni rupa telah cukup lama, menyatakan bahwa
seni merupakan ekspresi yang dikonkritkan dalam kesadaran hidup berkelompok
atau bermasyarakat.
Seni adalah ekspresi perasaan manusia yang dikonkritkan
untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya kepada orang lain sehingga
merangsang timbulnya pengalaman batin pula kepada penikmat yang menghayatinya.
sumber: Buku
Pendidikan Seni Rupa & Kerajinan untuk mahasiswa PGSD/PGTK, Guru
SD/TK Edisi Yang Disempurnakan, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar